Minggu, 05 Desember 2010

Entahlah


Akhir-akhir ini mataku sering tak bisa ku ajak kompromi. Namun,malam ini ku ajak dan kupaksa ia untuk tetap menelanjangi layar komputerku dan tuts-tuts keayboard hanya untuk menemanimu malam ini. Sembari menyeruput kopi hitam yang tak biasa kumuninum. Akhirnya,kupaksakan si hitam melewati kerongkonganku yang tak biasa kutelan. Agar dapat menjaga mataku untuk dapat menemanimu malam ini. Ahhh....lagi-lagi kau marah padaku hanya karena beberapa hari ini aku telah mengabaikanmu dan kau pun menuntutku untuk segera merapikanmu. Sungguh pun aku sangat menyukai kehadiranmu. Kuakui,disaat kau tak ada terkadang aku merasa rindu padamu. Namun,kau terlalu sering membuatku jengah. Maafkan aku yang tak bisa terus setia untuk merindumu.

Apa Yang Saya Inginkan Dari Kegiatan Menulis?

Pagi-pagi kubuka layar handphoneku, hanya ingin sekedar melihat situs jejaring sosialku kalau-kalau ada notifications baru. Yap! Ternyata ada salah seorang temanku dikomunitas baruku yang aku ikuti men-tag namaku di sebuah notesnya. Notes itu berjudul Apa Yang Kalian Inginkan Dari Kegiatan Menulis?

Wowh, aku tersadar ternyata aku pun belum menjawabnya. Jawaban yang harus ku tulis. Yah, aku harus menulis. Kuraih notebookku, buru-buru kubuka. Otakku terus berfikir keras, mempertanyakan apa yang sebenarnya yang aku inginkan dari menulis?? Namun, setelah layar terbuka aku hanya bisa terpekur diam. Mataku terus menatap layar. Kucoba menghentakkan jari-jemariku diatas keaybaord, sembari berfikir keras untuk mencari jawaban. Bagiku ini adalah pertanyaan yang sangat mendasar. Aku terus mempertanyakan dan mencoba menjawabnya. Mencari uangkah?? Ah tidak, bukan ini yang ku inginkan. Mencari popularitaskah?? Ini pun bukan ambisiku. Menjadi Penuliskah?? Juga tidak, karena menjadi penulis bukanlah cita-citaku. Menyalurkan bakat?? Apalagi ini. Menulis bukanlah hal yang mudah bagiku. Lagi-lagi aku belum bisa menjawab apa yang aku inginkan dari menulis.

Sambil terus menekuri layar komputerku. Aku teringat rutinitasku akhir-akhir ini. betapa seringnya aku menulis. Entah itu menulis untuk tugas, proposal, dan apapun yang ada dibenakku. Kutuangkan semuanya dalam bentuk tulisan dan ketika aku membacanya kembali, ada sesuatu kepuasan tersendiri bagiku. Yah, aku merasa puas. Walaupun tulisanku jauh dari kata “sempurna” tapi setidaknya beban yang ada di otak dan pikiranku bebas aku ekspresikan. Ternyata aku butuh menulis, aku butuh ruang untuk menuangkan ide-ideku. Menulis bagiku bukanlah suatu kewajiban, tetapi menulis bagiku adalah suatu kebutuhan.